UNTUK PARA PEMBACA BLOG UMMU SUMAYAH MEDICAL CENTER, KARENA SATU DAN LAIN HAL, KAMI TERPAKSA BERMIGRASI DARI BLOG INI KE klinikusmc.blogspot.com ATAS KETIDAKNYAMAN INI KAMI MOHON MAAF YANG SEBESAR BESARNYA

Rabu, 25 Juli 2012

Cintaku tertinggal di Danau maninjau

Pada tahun 1993, saya dan teman teman satu campus mengikuti Rihlah Ilmiah.Tujuannya kala itu ke Sumatra Barat. Perjalanan rihlah kami dipimpin Prof. Buya Ibrahim Buchari. Dengan menempuh perjalanan hampir sehari semalam(naik bis), sampailah kami di kota Padang. Amboii...rancak nian.... Alam yang indah dan udara yang begitu sejuk. kami melewati danau Singkarak, Danau Diatas Danau Dibawah, dan berbagai kota di hampir diseluruh Sumatra barat kami datangi. salah satu yang paling berkesan adalah ketika harus mengunjungi danau maninjau. Mencapai danau tersebut bukanlah hal mudah. Harus melewati jalanana kelok 44 (orang sana menyebut kelok ampe puluh ampe). Bagi sejarah Indonesia, mencatat, di sekitar danau maninjau lahir para tokoh luar biasa yang berperan aktif dalam kemerdekaan Indonesia. Di sana lahir Buya Natsir, Buya Hamka. Bahkan surau tempat Buya Hamka dahulu belajar ilmu Al Qur'an  masih ada. Rumah Buya Natsir juga masih ada,hanya pada masa itu rumah tersebut sudah mulai rusak disana sini.


                                    (Alm. Buya Hamka, Ulama dan Penulis, tokoh kemerdekaan RI kelahiran Sumatra    Barat)

                   (Alm. Muhammad natsir Ulama ,Tokoh Kemerdekaan RI, kelahiran Sumatra barat)

Danau Maninjau yang indah di Sumatra Barat adalah salah satu yang terhening di Indonesia. Dengan seluas 100 km², danau ini merupakan kejaiban alam yang luar biasa dan tempat yang tepat untuk menenangkan diri dan menikmati suasana hidup yang tenang..Danau Maninjau mempunyai pemandangan yang sangat indah bertengger di perbukitan setinggi 461 meter di atas permukaan laut. 

Untuk sampai ke danau ini, Kami harus mengambil jalan curam menurun dari Bukittinggi. Perjalanan akan berliku-liku dengan tikungan tajam. Perjalanan ke danau ini jelas  memukau kami dengan pemandangan luar biasa ke arah danau biru berkilauan dan bukit-bukit sekitarnya.
Danau ini lebih dari sekedar landmark indah tetapi  juga merupakan warisan budaya masyarakat setempat. Legenda Bujang Sembilan mewarnai kisah danau ini. Menurut cerita rakyat setempat, salah seorang pria dalam kisah itu mati dengan cara terjun ke kawah kemudian kawah meluas dan membentuk sebuah danau.
Dengan mengagumi pemandangan dan kedamaiannya, kunjungan ke Danau Maninjau  membuat pikiran Kami disegarkan.  pemandangan  yang fantastis terlihat jika kita berada di resort Maninjau bertengger di puncak bukit  menawarkan beberapa pemandangan terbaik danau ini.

Subhanallah..indahnya danau maninjau. Kami merasakan keheningan luar biasa. Pantas saja jika seorang Buya Hamka, seorang ulama yang lahir di kampung sekitar danau maninjau,dalam beberapa buku karyanya bercerita tentang Danau maninjau. Beliau seorang ulama dan penulis, salah satu bukunya berjudul " tenggelamnya kapal van der Wijk".
                                     ( kelok 44 menuju Danau Maninjau(photo.search google)
Di sela sela istirahat, kami bermain main di danau maninjau. Sekumpulan anak kampung sekitar danau Maninjau berenang dengan bebas dan mengharap kita melempar uang ke danau, kemudian mereka ambil. Heningnya danau, membuat kami sejenak melupakan hiruk pikuk jakarta. Rasanya belum puas menumpahkan cinta pada Danau ini. Sampai sampai ingin rasanya meninggalkan cinta di sini. agar indahnya Maninjau selalu terpatri dalam hati.Betapa maha besarnya Allah SWT menciptakan bumi Indonesia begitu indah. Ketika malam, di Surau  sungai Batang, kami tilawah bersama. Betapa sejuk hati kami, diiringi angin syahdu dan suara jangkrik yang berbunyi dari sekitar Danau maninjau, membuat kami semakin khusyu membaca kitab yang syarat makna. hingga akhirnya kami sampai pada satu ayat:. yang artinya"Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda tanda bagi kaum yang berfikir" (QS. 3:190)
Ya Allah, semoga kami menjadi hamba hambaMu yang senantiasa bersyukur, menjaga alam ciptaanMu agar senantiasa indah dan terhindar dari manusia manusia yang ingin merusak alam ini. Bukankah Engkau telah berfirman di dalam Al Qur'an, di dalam sebuah ayat yang artinya" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda tanda kekuasaan kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar, Dan apakah  Tuhanmu, tidak cukup (bagi kamu)bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?(QS:41:53)

Cintaku tertinggal di danau maninjau, Suatu saat kelak, aku kan kembali ke sana. Menemui cintaku.

Bojong Gede, Menjelang sore di bulan Ramadhan 1433 H (25 Juli 2012)

Atikah Jabal Haq

2 komentar:

untuk kebaikkan kita bersama silahkan berkomentar secara baik dan sopan