Seorang laki laki menangis?tidak mengapa. Itu hal yang wajar. Laki laki juga manusia. Punya rasa punya hati. Dia bukan besi.
Umar Bahaudin Al Amiri, seorang penyair dari Mesir, mengungkapkan perasaannya dalam
Dimana kegaduhan merdu
Dimana kebisingan syahdu
Dimana belajar yang selalu diselingi senda gurau
Dimana masa kanak kanak yang membara
Dimana boneka dan buku buku yang berserakan di atas lantai
Dimana rengekan yang tak bermaksud
Dimana kegaduhan yang tak bersebab
Dimana tangis dan tawa
Yang bersatu dalam satu masa
Dimana perebutan untuk duduk disampingku
Ketika mereka akan makan dan minum
Mereka saling berdesakan untuk duduk di sampingku
Dan dekat denganku dimana saja mereka bergerak
Dengan dorongan fitrah mereka menuju kepadaku
Pada saat mereka takut dan senang
Ketika mereka riang
Senandung mereka adalah “ayah”
Ketika mereka marah
Ancaman mereka adalah “ayah”
Ketika mereka jauh
Bisikan mereka adalah “ayah”
Ketika mereka dekat ratapan mereka adalah “ayah”
Kemarin mereka memenuhi rumah kita
Sayang , mereka sekarang telah pergi
Seakan akan kesunyian itu menimpakan bebannya yang berat ke dalam rumah ini
Ketika mereka pergi
Sunyinya rumah ibarat
Tenangnya orang sakit
Seisi rumah diselimuti kesedihan dan kelelahan
Mereka telah pergi
Ya, mereka telah pergi
Namun , tempat tinggal mereka adalah hatiku
Mereka tidak jauh, meskipun tidak pula mereka dekat
Kemana saja jiwaku berpaling
Kuselalu melihat mereka
Kadang mereka diam
Kadang mereka lompat
Didalam rumah yang tak pernah mengenal lelah ini
Masih kurasakan senda gurau mereka
Masih kulihat pancaran sinar mata mereka
Ketika mereka berhasil
Masih kulihat linangan air mata mereka
Ketika mereka gagal
Di setiap sudut rumah
Mereka tinggalkan suatu kesan
Mereka tinggalkan kegaduhan
Pada kaca kaca jendela yang mereka pecahkan
Pada dinding dinding yang mereka lubangi
Pada pegangan pintu yang mereka patahkan
Pada daun pintu yang mereka gambari
Pada piring piring yang ada sisa makanan mereka
Pada bungkus permen yang mereka lemparkan
Pada belahan apel yang mereka sisakan
Pada lebihan air yang mereka tumpahkan
Kemana saja mataku memandang
ku Selalu melihat mereka
Bagaikan sekumpulan burung dara yang terbang melayang
Kemarin mereka singgah di Qornail
Sekarang mereka didekap halab
Air matalah yang aku tahan dengan tabah
Ketika mereka bertangisan saat mereka pergi
Hingga ketika mereka bertolak
Mereka telah merengut jantung dari rongga dadaku
Kudapatkan diriku bagai seorang bocah
Yang penuh dengan perasaan
Airmataku jatuh tertumpah bagaikan air bah
Kaum wanita akan merasa heran
Lebih heran lagi jika aku tidak menangis
Tak selamanya tangisan itu kelemahan
Aku, dan di dalam diri ini ada keteguhan lelaki
adalah seorang Ayah
By: Umar bahaudin Al Amiri
ditulis kembali oleh: Atikah jabal haq
........................................................................................................................................
Ayah ... (Nyanyian dari Koes plus)
Betapa kuagungkan
Betapa kuharapkan
Ayah ...
Betapa kau berpesan
Betapa kau doa kan
Ayah
Betapa pengalaman
Dahulu dan sekarang
Ayah
Rambutmu t'lah memutih
Cermin suka dan sedih
Ayah ...
Ceritakan kembali
Riwayat yang indah waktu dahulu
(*) Ayah ...
Ku takkan bosan mendengar
Riwayat waktu kau muda perkasa
(**) Ayah ...
Kau dapat,merindukan
Kau dapat mengenangkan
(***) Ayah ...
Waktu terus berlalu
Sampai ke anak cucu
SALAM HORMAT BUAT PARA AYAH DIMANA SAJA BERADABetapa kuagungkan
Betapa kuharapkan
Ayah ...
Betapa kau berpesan
Betapa kau doa kan
Ayah
Betapa pengalaman
Dahulu dan sekarang
Ayah
Rambutmu t'lah memutih
Cermin suka dan sedih
Ayah ...
Ceritakan kembali
Riwayat yang indah waktu dahulu
(*) Ayah ...
Ku takkan bosan mendengar
Riwayat waktu kau muda perkasa
(**) Ayah ...
Kau dapat,merindukan
Kau dapat mengenangkan
(***) Ayah ...
Waktu terus berlalu
Sampai ke anak cucu
dari: Atikah Jabal Haq Binti Abdurrasyid Yudha Prawira
ayah
i love papah...
BalasHapustitip rindu buat ayah....
BalasHapus